Inilah Alasan Valentino Rossi Tinggalkan Ducati dan Kembali ke Yamaha
Related Posts
Valentino Rossi sudah berkali-kali mengungkapkan kekecewaannya terhadap Ducati, yang tak kunjung kompetitif, sehingga dia gagal meraih kesuksesan. Puncak dari kekesalannya, juara dunia tujuh kali MotoGP ini akhirnya memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yamaha pada musim 2013 nanti.
Bagi Rossi, 27 balapan dan hanya dua kali naik podium tanpa sekalipun meraih kemenangan, merupakan pencapaian yang sangat buruk sepanjang kariernya di arena balap motor. Tak ingin terus terpuruk, "The Doctor" membuat keputusan untuk meninggalkan Ducati.
Setelah Laguna dan liburan musim panas, saya memiliki cukup waktu untuk berpikir lebih dalam lagi mengenai masa depanku.
-- Valentino Rossi
Rossi sendiri telah memberitahukan kepada publik mengenai kekecewaannya terhadap Ducati, sehingga memilih pindah ke Yamaha, meskipun hanya melalui Twitter. Kini, pebalap Italia tersebut untuk pertama kalinya berbicara secara langsung pada Kamis (16/8/2012), jelang GP Indianapolis akhir pekan ini.
"Setelah Laguna dan liburan musim panas, saya memiliki cukup waktu untuk berpikir lebih dalam lagi mengenai masa depanku," ujar Rossi mengawali pembicaraannya. "Anda tahu, ini cukup disayangkan bagiku dan Ducati dan semua fans, terutama bagi semua yang bekerja bersamaku dalam proyek ini, karena saya ingin berusaha menjadi kompetitif.
"Pebalap Italia dengan motor Italia, tetapi sayang, tidak terjadi. Dua musim ini sangat sulit, dan kami sangat kesulitan. Sayang sekali, kami tidak mampu meningkatkan kecepatan, performa, dan bertarung untuk posisi yang bagus, untuk posisi depan.
"Jadi, saya membuat keputusan untuk sejumlah alasan ini, dan pilihanku ini (Yamaha) karena saya berusaha memahami yang mana motor terbaik, yang lebih kompetitif untuk dua tahun ke depan, yang mungkin sampai akhir karierku, atau merupakan bagian terakhir, dan inilah pilihannya.
"Ini sangat disayangkan. Saya sangat sedih, juga, karena di Ducati saya menemukan banyak orang baik. Kami mengalami waktu yang menyenangkan secara bersama-sama. Kami berusaha semaksimal mungkin, tetapi kami tak mampu meraih hasil bagus. Jadi, inilah yang menjadi perbedaan."
Rossi tak menampil jika dikatakan bahwa keputusannya bergabung dengan Ducati menjadi pengalaman paling buruk. Diakuinya, selama dua musim bersama tim yang bermarkas di Bologna tersebut, dia mengalami kesulitan yang sangat besar.
"Saya tidak bisa mengatakan tidak. Maksudku, anda bisa menggunakan kata apapun yang anda lebih suka. Sangat, sangat sulit. Tak benar bahwa kami tidak berusaha. Kami berusaha secara maksimal. Tetapi, saya tidak pernah bisa cepat dengan Ducati, dan ini merupakan hal yang sangat disayangkan, hal yang sangat buruk, terutama bagiku dan timku."
Peraih sembilan gelar juara dunia grand prix ini pun menolak kesan imajinatif bahwa beberapa kesulitannya di Ducati disebabkan oleh kurangnya pengembangan secara teknis oleh mantan pebalap -- dan satu-satunya juara dunia bersama Ducati -- Casey Stoner.
"Saya tidak pernah mengatakan ini," tegas Rossi.
Malahan, Rossi memberikan indikasi bahwa hanya "masalah" Stoner yang membuat Desmosedici tampak lebih baik dibandingkan sekarang. Jadi, masalah itu justru hal yang positif, yakni bahwa Stoner sangat cepat dengan motor ini, sehingga dia membuat keputusan untuk bergabung pada akhir musim 2010.
"Tetapi, anda tahu, realitanya adalah saya tidak pernah cepat dengan motor ini dari pertama kali tes hingga sekarang. Sayangnya, bersama dengan Ducati kami tidak bisa memperbaiki motor dan mengatasi masalah yang dialami."
Lantas, apakah dengan keputusannya pindah ke Yamaha ini Rossi bakal kembali menjadi juara dunia? Pebalap yang sukses merengkuh 105 kemenangan sejak debutnya di kelas 125 cc pada 1996 ini tak menjawabnya secara pasti.
"Saya tidak tahu. Banyak orang mengatakan bahwa dalam momen yang sulit, dalam momen yang buruk, orang menjadi lebih kuat. Jadi, saya harap demikian," ujarnya.
"Sudah sangat lama saya berada di sini untuk bertarung, tetapi sayang, saya tidak menang. Tetapi mengenai diriku sendiri, bagiku, tak ada yang banyak berubah."
Mengenai kariernya di MotoGP, Rossi mengakui semuanya tergantung kepada hasil yang diraih bersama Yamaha. Tetapi ada kemungkinan mantan pebalap Honda ini beralih ke World Superbike, demi memburu rekor pebalap yang sukses menjadi juara di kelas premier dan WSBK. Sampai sekarang, belum ada pebalap yang sukses membuat sejarah itu - juara di 500cc/MotoGP dan WSBK.
"Masa depanku akan banyak tergantung kepada hasil dua musim mendatang. Karena, saya ingin bertahan lebih dari dua musim di MotoGP, tetapi itu tergantung seberapa besar kekuatanku dan kecepatanku dengan M1.
"Dan memiliki kesempatan di masa mendatang untuk Superbike, ya, saya selalu mengatakannya. Tetapi masih terlalu dini mengatakannya, karena saya berharap menjadi lebih cepat, kompetitif, menikmatinya dan bertahan di MotoGP lebih dari dua musim."
Rossi saat ini terpuruk di peringkat kedelapan klasemen sementara kejuaraan 2012. Dia masih memiliki delapan seri tersisa untuk berusaha meraih kemenangan pertama bersama Ducati, sebelum bergabung dengan Yamaha. Karena itu, Rossi berjanji akan tetap berusaha maksimal.
"Ini merupakan sebuah periode yang penting karena Brno merupakan trek yang bagus (bagi kami), dan setelah Brno, kami akan menghadapi sejumlah tes penting di Misano. Kami harus mencoba untuk memperbaiki kecepatan kami pada sisa seri ini karena delapan seri merupakan perjalanan panjang," ujarnya.
Mengenai tim mekanik yang dipimpin Jerry Burgess, Rossi memberikan konfirmasi bahwa mereka juga bakal ikut dengannya ke Yamaha. Burgess plus Bernard Anciau, Alex Briggs, dan Gary Coleman selalu ikut Rossi, mulai dari ketika meninggalkan Honda untuk pindah ke Yamaha pada 2004, lalu bergabung dengan Ducati pada 2011.
"Saya pikir para kru-ku akan bersamaku. Kurang lebih orang-orang yang sama, yang datang denganku dari Yamaha ke Ducati. Tetapi ini belum diputuskan 100 persen. Saya pikir kami masih harus menyelesaikan sejumlah kontrak."
Rossi sudah sepakat menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan Yamaha. Di tim "Garpu Tala" ini, pemilik nomor 46 tersebut akan menjadi tandem pemimpin klasemen sementara musim 2012, Jorge Lorenzo, yang juga pernah menjadi rekan setimnya dari 2008 hingga 2010.
sumber : jurnaldunia.com
Tidak ada komentar: