12 Negara Timur Tengah Yang Sedang Diguncang Aksi Demonstrasi
Related Posts
Pemerintah Aljazair menyatakan segera mencabut Undang-undang Darurat yang telah diberlakukan selama 20 tahun. Kebijakan itu diambil setelah terjadi aksi demonstrasi yang menginginkan perubahan kekuasaan. Dalam aksi tersebut terjadi bentrokan antara pendemo dengan aparat keamanan.
Demonstrasi di negeri piramid berlangsung 18 hari, berhasil menggulingkan 30 tahun penguasanya Hosni Mubarak turun dari kursi kepresidenan pada Jumat pekan lalu. Namun, aksi demonstrasi berlanjut pada Senin kemarin. Giliran aparat kepolisian yang melakukan aksi protes, mereka menuntut kenaikan gaji, pengurangan jam kerja, dan penghargaan lebih. Mereka juga mengaku diperintah menembah pendemo penentang pemerintah dan diancam penjara jika menolak.
Puluhan ribu pendemo melakukan long mars di Jalan Revolusi di ibukota Iran, Teheran Senin kemarin. Mereka memprotes presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad. Aksi itu awalnya berlangsung damai ketika mereka bergerak menuju Azadi Square. tetapi bentrokan dengan aparat polisi yang ingin menghalangi mereka tak terhindarkan.
Ribuan orang menggelar demonstrasi di berbagai kota bulan ini. Mereka memprotes kemiskinan yang merajalela, 45 persen angka pengangguran, dan terbatasnya stok makanan, listrik dan air. Setelah aksi protes itu, Perdana Menteri Nuri al-Maliki mengumumkan ia akan memotong setengah gajinya ditengah-tengah situasi buruknya pelayanan publik dan minimnya penyediaan air. Al-Maliki juga menyatakan tidak akan melanjutkan masa jabatan untuk periode ketiga setelah masa jabatannya berakhir pada 2014.
Raja Abdullah II melantik pemerintahan yang baru setelah terjadi protes anti pemerintah. Pemerintahan yang baru diberi mandat melakukan reformasi politik. Situasi ekonomi di Yordania terpukul oleh penurunan ekonomi global dan meningkatnya harga komoditas, dan angka pengangguran angkatan produktif tinggi, seperti yang terjadi di Mesir.
Seruan untuk melakukan aksi demonstrasi damai yang di selenggarakan pada hari Senin kemarin diumumkan melalui media sosial facebook. Aksi protes ini berada dalam bayangan pemimpin Moammar Gadhafi yang telah memerintah negara itu selama hampir 40 tahun. Namun, tidak diketahui apakah aksi protes itu berhasil dilakukan.
Kabinet Perdana Menteri Salam Fayyad menyerahkan pengunduran diri kepada pemerintah Palestina Presiden Mahmoud Abbas pada Senin kemarin, sehari setelah pengumuman pemilu pada September. Pemerintah Palestina tidak melihat ada kesamaan demonstrasi seperti yang terjadi di beberapa negara Arab, tetapi pemerintah dikritik sejak Aljazeera menerbitkan dokumen rahasia negoisasi dengan Israel.
Pemerintah Syria membatalkan rencana penarikan subsidi yang membuat biaya hidup tetap rendah. Presiden Bashar al-Assad juga memberikan wawancara kepada media asing, sesuatu yang jarang ia lakukan. Dalam wawancara dengan The Wall Street Journal, ia mengatakan akan melakukan reformasi dengan mengadakan pemilu lokal, menyertakan peraturan media yang baru, dan memberikan kewenangan lebih pada organisasi swasta. Rencana aksi “Hari Kemarahan” yang diorganisir melalui Facebook pun gagal diwujudkan.
Pendemo bentrik dengan aparat keamanan di beberapa lokasi. Human Rights Watch menyatakan pemerintah menggunakan kekuatan yang berlebihan selama aksi damai pada 30 dan 31 Januari di Khartoum dan beberapa kota sebelah utara yang menyerukan penghentian kekuasaan oleh Partai Kongres Nasional yang berkuasa. Aksi itu juga menyerukan pentapan kenaikan harga-harga. Dalam aksi itu, aparat menggunakan pipa, tongkat dan gas air mata untuk menghalau pendemo. Sejumlah pendemo ditahan, termasuk 20 orang yang hingga kini masih hilang.
Setelah beberapa pekan terjadi demonstrasi, Presiden Zine El Abidine Ben Ali meninggalkan negaranya. Sejak itu, Italia mulai mengeluhkan besarnya gelombang imigran dari Tunisia yang memasuki teritorinya.
Bentrokan antara anti dan pro pemerintah di ibukota Yaman, Sana’a berlangsung setidaknya selama tiga hari berturut-turut. Sebanyak 200 orang anti pemerintah berhadapan dengan 300 pro-pemerintah. Mereka saling melempari batu dan mengacungkan pisau dan belati.
Tidak ada komentar: