Illustrasi
Benarkah puasa dapat menyebuhkan penyakit maag ataugastritis? Bukankah orang berpenyakit maag justru enggan berpuasa karena takut sakit maagnya kambuh kembali? Mungkin sederet pertanyaan demikian yang sering muncul dibenak apabila dikaitkan puasa dengan penyakit maag.Namun pada beberapa kasus, penderita sakit maag justru tidak membutuhkan obat-obatan untuk mengatasi sakit maag ketika melaksanakan puasa Ramadhan karena dengan berpuasa membuat pencernaan lebih sehat.
Fakta bahwa puasa menyembuhkan penyakit maag sebagaimana dilansir sebuah penelitian yang dilakukan seorang pakar kesehatan. Hasil penelitian itu menyebutkan bahwa pada minggu pertama puasa orang normal akan mengalami peningkatan asam lambung setelah siang hari dan kadang-kadang keadaan ini menimbulkan rasa perih. Kondisi tersebut berangsur stabil setelah minggu kedua dan naik turun asam lambung akan kembali normal 1 minggu paska puasa Ramadhan. Adanya peningkatan asam lambung ini tidak akan merusak dinding lambung bagi orang yang berpuasa. Bagi penderita sakit maag, dianjurkan untuk berpuasa karena puasa akan menyembuhkan sakit maagnya.
Penyakit maag terjadi akibat adanya gangguan pada lambung akibat tingginya kadar asam dalam lambung yang mengakibatkan luka. Tingginya kadar asam lambung disebabkan oleh produksi asam yang berlebihan sedangkan proses penghancuran asam berjalan lambat. Kadar asam yang tinggi dipicu oleh adanya kelainan saraf atau infeksi bakteri. Gejalanya merupakan kumpulan dari beberapa gejala seperti nyeri di ulu hati, mual, muntah, lemas, perut kembung, dan perut terasa penuh. Gangguan pada lambung terkait karena tingkat keasaman (pH) pada lambung penderita maag bisa sampai 1 pH (sangat asam) sementara pada orang sehat umumnya sekitar 4-5 (pH). Penyakit maag kronis bisa mengakibatkan komplikasi berupa iritasi atau luka pada lambung pada satu atau banyak tempat sekaligus. Luka ini menyebabkan rasa perih sebelum atau sesudah makan.
Sakit maag didahului dengan adanya gangguan pada lambung. Terjadinya gangguan pada lambung akibat tingginya kadar asam dari jenis makanan yang dikonsumsi, selain faktor keterlambatan makan atau faktor stress. Jamie Koufman, MD, dan Jordan Stern, MD, penulis buku In Dropping Acid: The Reflux Diet Cookbook & Cure, menyebutkan beberapa jenis makanan yang berpotensi meningkatkan asam lambung seperti cokelat, minuman bersoda, makanan yang digoreng, minuman beralkohol, produk olahan susu yang tinggi lemak, daging berlemak dan kafein.
Gejala penyakit maag biasanya berupa sakit perut yang hebat, kembung, panas, sering bersendawa, nafsu makan berkurang, sering muntah, tubuh lemah, dan terkadang terjadi diare kronis. Gejala lainnya adalah gangguan fungsi lambung berupa feses (tinja) mengeras lantaran pencernaan kurang baik. Dalam keadaan kronis, gangguan ini dapat menyebabkan perdarahan yang menyebabkan darah atau tinja berwarna hitam.
Beberapa ahli penyakit dalam memperbolehkan penderita sakit maaf berpuasa dengan catatan sakit maag yang dideritanya sebatas gangguan fungsional saja. Gangguan fungsional yang dimaksud biasanya terkait dengan ketidakteraturan waktu makan atau konsumsi makanan yang pedas atau berlemak sepanjang hari. Dengan berpuasa, maka jadwal makan lebih teratur selama dua kali pada saat sahur dan berbuka puasa. Karena itu penderita sakit maag fungsional dapat berkurang sakit maag yang dideritanya dengan berpuasa.
Menurut Dr dr Ari Fahrial SYAM SpPD-KGEH, (spesialis penyakit dalam RSUP Cipto Mangunkusumo) secara garis besar sakit maag dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu sakit maag fungsional dan sakit maag organik. Pada penderita sakit maag fungsional, diketahui apabila pada pemeriksaan dengan endoskopi (teropong saluran pencernaan atas) tidak didapatkan kelainan secara anatomi. Sementara pada maag organik, biasanya didapatkan kelainan secara anatomi, misalnya luka dalam atau luka lecet pada kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, serta kanker pada organ pencernaan tersebut. Khusus pada penderita sakit maag organik yang belum diobati terutama jika mengalami gejala seperti berat badan turun, anemia/pucat, muntah darah, BAB hitam, dan tidak bisa menelan, tidak dianjurkan untuk melakukan puasa.
Sedang Prof Dr Made Astawan membagi dua jenis kelainan pada maag yang dapat menyebabkan penyakit adalah dispepsia fungsional dan organik. Dispepsia fungsional hanya ditandai oleh kelainan minimal, seperti kemerahan pada alat pencernaan. Kelainan organik memiliki gejala-gejala yang lebih parah, yaitu berupa luka dalam di lambung, usus besar, atau kerongkongan. Pada tahap yang lebih akut, kelainan organik terkadang juga disertai polip serta tanda-tanda keganasan. Tingkat keparahan maag tidak dapat dideteksi hanya dengan mengamati gejalanya. Hal ini disebabkan oleh sensitivitas dan psikis yang dimiliki setiap orang berbeda. Ada beberapa orang yang lambungnya hanya kemerahan sedikit saja, tapi merasakan sakit yang luar biasa. Sebaliknya, ada yang tetap dapat bekerja dan menjalankan aktivitasnya seperti biasa, padahal lambungnya telah terluka parah.
Penyakit maag banyak terkena pada tingkat usia produktif. Merujuk pada hasil survei yang dilakukan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), sekitar 60 persen penduduk Jakarta yang termasuk dalam usia produktif sudah terkena maag. Sementara 27 persen yang mengidap sakit maag adalah anak-anak. tingginya angka kejadian penyakit maag pada anak-anak muda karena persepsi masyarakat yang masih menganggap sepele risiko penyakit maag meski dapat menggganggu produktifitas bekerja dan aktifitas belajar.
Faktor Risiko
Disiplin ilmu kesehatan masyarakat mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang menyebabkan terjadinya sakit maag. Faktor risiko penyakit maag adalah pola makan yang tidak teratur, stres berat, konsumsi alkohol, dan minum kopi berlebihan. Karena itu, seseorang yang sudah terkena penyakit maag, maka pantang baginya mengonsumsi makanan yang pedas, asam, bersantan, serat tinggi, dan daging kambing karena dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Stres berat dapat menyebabkan penyakit maag karena dapat mendorong lambung menghasilkan asam secara berlebihan. Sakit maag juga disebabkan makan tidak teratur atau sering terlambat makan,sering mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein. Kesemuanya itu menyebabkan gangguan fungsi lambung. Untuk mengatasinya, biasanya dokter akan meresepkan obat anti gangguan lambung berupa antasida dan magasida yang sifatnya meringankan serangan sakit maag tapi tidak menghilangkan penyebab gangguan fungsi lambung. Namun bila konsumsi obat-obatan terus-menerus dapat memicu munculnya batu pada saluran kemih.
Lambung memproduksi asam lambung secara teratur untuk membantu mencerna makanan. Prinsip pola makan teratur dapat mengurangi gangguan lambung sambil mengurangi asupan lemak, dan rutin berolahraga. Jadwal makan yang tidak teratur menyebabkan lambung sulit beradaptasi sehingga mengakibatkan terjadi iritasi dinding mukosa pada lambung. Ketika tubuh membutuhkan asupan makanan, maka produksi asam lambung akan meningkat. Jika asam lambung terproduksi secara berlebih maka akan menyebabkan masalah serius pada lambung. Jenis makanan yang patut dikurangi adalah makanan yang merangsang asam lambung, seperti durian, kopi, keju, makanan yang terlalu pedas, dan yang banyak mengandung gas.
Sebenarnya ada cara alami mengatasi gangguan sakit lambung dengan cara mengonsumsi cumi-cumi atau ikan mas atau produk makanan yang mengandung keduanya. Cangkok cumi-cumi mengandung kalsium fosfat, kalium karbonat, dan natrium karbonat yang berfungsi untuk meredakan gangguan lambung. Namun tidak semua cangkok cumi-cumi dapat dipakai, hanya yang berwarna putih dan cangkok yang besar, bukan yang berwarna kekuning-kuningan atau kebiru-biruan. Dalampengobatan tradisional China (TCM), cangkok cumi-cumi disebut ha pian siau.
Al Quran mengajarkan untuk makan hanya pada saat lapar dan berhenti makan sebelum kenyang. Lihat Surat Al A’raf ayat 31 yang berbunyi, “Makan dan minumlah, tapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.” Bulan Ramadhan adalah bulan penyembuhan bagi penderita penyakit maag karena nafsu makan terkendalikan. Jadwal makan jadi teratur dan nafsu makan dibatasi oleh waktu yakni hanya pada malam hari sehingga nafsu ingin makan berlebihan disiang hari tidak terpenuhi. Ajaran Islam memang menganjurkan untuk mengendalikan makan agar sehat dengan membagi atas tiga isi perut: sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiganya untuk bernafas.
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/08/02/puasa-dapat-menyembuhkan-penyakit-maag/
Tidak ada komentar: