Kaki Gelisah Tanda Gangguan Jantung
Related Posts
Restless Legs Syndrom (RLS) atau sindroma kaki gelisah bisa menjadi pertanda buruk bagi kesehatan. Karena mereka yang sering mengalami sindrom kaki gelisah bisa menjadi tanda masalah jantung tersembunyi.
Gejala sindroma kaki gelisah biasanya ditandai dengan kejang kaki, atau gerakan kaki saat tidur. Munculnya kejang pada kaki dapat menjadi tanda adanya masalah jantung yang lebih serius.
Mereka yang mengalami sindroma ini lebih cenderung memiliki masalah penebalan jantung. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap masalah jantung, stroke dan kematian, berdasarkan penelitian oleh dokter Mayo Clinic.
"Kami tidak mengatakan ada hubungan sebab-akibat, hanya saja kaki gelisah mungkin tanda gangguan jantung yang harus diketahui dan dipertimbangkan para dokter dan pasien," kata Dr Arshad Jahangir di Mayo Clinic, Arizona.
Jahangir, selaku pemimpin studi, memublikasikan hasil penelitiannya di sebuah konferensi American College of Cardiology di New Orleans.
Sindroma kaki gelisah diperkirakan menyerang jutaan orang di dunia. "Studi ini salah satu studi yang melihat bagaimana sindroma mempengaruhi kesehatan," pakar kardiologi, Dr Ralph Brindis dari University of California, San Francisco.
Studi melibatkan 584 orang yang terdiagnosis dengan sindroma kaki gelisah. Sebanyak 45 persen partisipan yang menggerak-gerakkan kaki dengan intensitas minimal 35 kali per jam cenderung mengalami penebalan jantung, dibandingkan lainnya. Studi berlangsung selama tiga tahun.
Orang dengan kaki gelisah tidak boleh panik. Yang perlu dilakukan adalah berbicara dengan dokter untuk menanganinya. "Tanyakan pada dokter apakah ada tes yang diperlukan untuk mencari tahu adanya proses penebalan jantung,“ kata Jahangir.
Gejala sindroma kaki gelisah biasanya ditandai dengan kejang kaki, atau gerakan kaki saat tidur. Munculnya kejang pada kaki dapat menjadi tanda adanya masalah jantung yang lebih serius.
Mereka yang mengalami sindroma ini lebih cenderung memiliki masalah penebalan jantung. Kondisi ini membuat mereka lebih rentan terhadap masalah jantung, stroke dan kematian, berdasarkan penelitian oleh dokter Mayo Clinic.
"Kami tidak mengatakan ada hubungan sebab-akibat, hanya saja kaki gelisah mungkin tanda gangguan jantung yang harus diketahui dan dipertimbangkan para dokter dan pasien," kata Dr Arshad Jahangir di Mayo Clinic, Arizona.
Jahangir, selaku pemimpin studi, memublikasikan hasil penelitiannya di sebuah konferensi American College of Cardiology di New Orleans.
Sindroma kaki gelisah diperkirakan menyerang jutaan orang di dunia. "Studi ini salah satu studi yang melihat bagaimana sindroma mempengaruhi kesehatan," pakar kardiologi, Dr Ralph Brindis dari University of California, San Francisco.
Studi melibatkan 584 orang yang terdiagnosis dengan sindroma kaki gelisah. Sebanyak 45 persen partisipan yang menggerak-gerakkan kaki dengan intensitas minimal 35 kali per jam cenderung mengalami penebalan jantung, dibandingkan lainnya. Studi berlangsung selama tiga tahun.
Orang dengan kaki gelisah tidak boleh panik. Yang perlu dilakukan adalah berbicara dengan dokter untuk menanganinya. "Tanyakan pada dokter apakah ada tes yang diperlukan untuk mencari tahu adanya proses penebalan jantung,“ kata Jahangir.
Tidak ada komentar: