Kereta Bayi Bisa Picu Kanker
Related Posts
Tim peneliti Universitas Duke mengungkap kandungan karsinogen atau zat pemicu kanker dalam produk bayi berlapis busa. Mereka melakukan penelitian terhadap 101 produk bayi, seperti kursi bayi, baby walker, tikar mandi, kursi goyang, kasur, kereta bayi, dan bantalan pengganti popok.
Seperti dikutip dari CBS News, tim peneliti yang dipimpin Dr Heather M Stapleton itu menemukan sejumlah bahan kimia yang berpotensi membahayakan kesehatan anak-anak. "Saya prihatin ketika kami menemukan bahan kimia yang terbukti mengandung karsinogen," kata Stapleton.
Mereka menemukan lima produk mengandung neurotoxin, bahan kimia yang telah dilarang di delapan negara. Sembilan produk mengandung TCEP (Tris (2-kloroetil) fosfat), bahan kimia yang telah dilabeli sebagai pemicu kanker pada manusia oleh otoritas California. Dan, sebanyak 36 produk mengandung bahan kimia yang disebut Consumer Product Safety Commission sebagai karsinogen.
Peneliti mengatakan bahwa temuan ini sebagai peringatan bagi para orangtua saat memilih produk bayi. Ada kekhawatiran, bahan kimia pemicu kanker yang terkandung dalam busa produk bayi akan bermigrasi ke udara. Bayi pun berisiko tinggi terpapar zat berbahaya melalui kulit dan pernapasan.
Direktur Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan dan pakar racun terkemuka, Dr Linda Birnbaum, mengatakan, bahan kimia tersebut tidak hanya memicu kanker, tapi juga bisa berefek buruk pada alat reproduksi dan neurologis yang memengaruhi perkembangan otak anak.
Tanpa menyebut merek produk yang dijadikan sampel penelitian, Stapleton menerbitkan hasil penelitian itu dalam jurnal Environmental Science and Technology berjudul 'The Identification of Flame Retardants in Polyurethane Foam Collected from Baby Products'.
Seperti dikutip dari CBS News, tim peneliti yang dipimpin Dr Heather M Stapleton itu menemukan sejumlah bahan kimia yang berpotensi membahayakan kesehatan anak-anak. "Saya prihatin ketika kami menemukan bahan kimia yang terbukti mengandung karsinogen," kata Stapleton.
Mereka menemukan lima produk mengandung neurotoxin, bahan kimia yang telah dilarang di delapan negara. Sembilan produk mengandung TCEP (Tris (2-kloroetil) fosfat), bahan kimia yang telah dilabeli sebagai pemicu kanker pada manusia oleh otoritas California. Dan, sebanyak 36 produk mengandung bahan kimia yang disebut Consumer Product Safety Commission sebagai karsinogen.
Peneliti mengatakan bahwa temuan ini sebagai peringatan bagi para orangtua saat memilih produk bayi. Ada kekhawatiran, bahan kimia pemicu kanker yang terkandung dalam busa produk bayi akan bermigrasi ke udara. Bayi pun berisiko tinggi terpapar zat berbahaya melalui kulit dan pernapasan.
Direktur Institut Nasional Ilmu Kesehatan Lingkungan dan pakar racun terkemuka, Dr Linda Birnbaum, mengatakan, bahan kimia tersebut tidak hanya memicu kanker, tapi juga bisa berefek buruk pada alat reproduksi dan neurologis yang memengaruhi perkembangan otak anak.
Tanpa menyebut merek produk yang dijadikan sampel penelitian, Stapleton menerbitkan hasil penelitian itu dalam jurnal Environmental Science and Technology berjudul 'The Identification of Flame Retardants in Polyurethane Foam Collected from Baby Products'.
Tidak ada komentar: