Legenda Kuda “Berkeringat Darah” Ditemukan Kembali
Related Posts
![Legenda Kuda “Berkeringat Darah” Ditemukan Kembali Legenda Kuda “Berkeringat Darah” Ditemukan Kembali Legenda Kuda “Berkeringat Darah” Ditemukan Kembali](http://www.dapunta.com/wp-content/uploads/2011/02/Legenda-Kuda-%E2%80%9CBerkeringat-Darah%E2%80%9D-Ditemukan-Kembali-.jpg)
Baru-baru ini, tulang belulang 80 kuda digali dari lubang makam bagian bawah Kekaisaran Wudi, yang hidup lebih dari 2000 tahun pada masa Dinasti Han. Penemuan tersebut menghidupkan lagi sebuah legenda tentang kuda ‘berkeringat darah’ di China Kuno.
Cerita Wudi mengenai “Silk Road” dan kuda “berkeringat darah” telah menjadi legenda dalam budaya China dan banyak orang tertarik dengan kuda legendaris yang telah lama hilang
Yang Wuzhan, seorang arkelogis yang mengambil bagian dalam penggalian makam Kaisar Wudi, mengatakan bahwa pada saat melakukan penggalian dua lubang makam pada September 2009 lalu, tim mereka mendapat 40 tulang-telulang kuda.
Dari hasil laboratorium terhadap fosil tersebut, dikonfirmasi ternyata semuanya adalah kuda laki-laki dewasa. “Para ilmuwan akan segera melakukan tes DNA berharap untuk menentukan gen dari kuda itu,” kata Wuzhan .
![Legenda Kuda “Berkeringat Darah” Ditemukan Kembali 2 Legenda Kuda “Berkeringat Darah” Ditemukan Kembali 2 199x300 Legenda Kuda “Berkeringat Darah” Ditemukan Kembali](http://www.dapunta.com/wp-content/uploads/2011/02/Legenda-Kuda-%E2%80%9CBerkeringat-Darah%E2%80%9D-Ditemukan-Kembali-2--199x300.jpg)
Hari ini, kuda itu diidentifikasi sebagai Akhal-Teke, salah satu keturunan kuda tertua di dunia dan paling unik.
Dalam catatan Cina, Kaisar Wudi menulis bahwa kuda tersebut berkembang biak. Dalam sebuah puisi ia menulis tentang -Akhal Teke, merupakan “kuda surga.”
Kuda tersebut dikenal memiliki daya tahanm kecepatan dan keringat dari cairan darah seperti seperti gallops. Hal ini juga diyakini sebagai kuda yang ditunggangi oleh Genghis Khan (1167-1227).
Kaisar Wudi dikenal karena telah membuka Silk Road, sebuah jalur perdagangan kuno yang menghubungkan Asia dan Eropa. Pembangunan makam kaisar tersebut dimulai pada 139 SM, setahun setelah ia bertakhta di usia 16 tahun. Dan dibutuhkan waktu selama 53 tahun untuk membangunnya.
Makam tersebut memiliki lebih dari 400 lubang pengorbanan, lebih dari makam Qin Shihuang, “kaisar pertama” dari China.
Tidak ada komentar: