Bahasa Indonesia akan Diajarkan di China
Related Posts
Bahasa Indonesia sebentar lagi akan masuk ke kurikulum pendidikan di Negeri Tirai Bambu China. Menteri Pendidikan Nasional, Mohammad Nuh, baru-baru ini menandatangani nota kerjasama bilateral dengan Menteri Pendidikan China terkait perguruan tinggi bidang bahasa.
Seperti dilansir laman resmi Kementerian Pendidikan Nasional, kerjasama tersebut dijembatani oleh East Asia Summit (EAS). " Jika sebelumnya sudah ada kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan China untuk mengajarkan bahasa Mandarin di beberapa universitas di Indonesia, maka hari ini yang saya teken, bahasa Indonesia akan diajarkan di beberapa universitas pendidikan di China," kata Nuh usai menggelar konferensi pers EAS di Hotel Intercontinental, Bali.
Kerja sama bahasa ini salah satu bentuk promosi bahasa Indonesia di negara berpenduduk terbesar di dunia tersebut. Karena EAS sendiri, kata Menteri Nuh, merupakan gabungan dari negara-negara yang memberi kontribusi sebanyak 47 persen dari perekonomian dunia.Negara yang tergabung dalam EAS adalah anggota negara ASEAN ditambah Korea Selatan, Jepang, China, Selandia Baru, Australia, dan India. Selain itu, segera bergabung Amerika dan Rusia.
Didasari oleh fakta bahwa negara-negara EAS adalah negara dengan sumber daya alam yang besar namun belum terkelola dengan baik, maka banyak kerja sama yang bisa diupayakan untuk mengoptimalkan sumber daya tersebut. "Diharapkan EAS ini bisa menjadi kontributor kesejahteraan dunia, baik di bidang ekonomi, sosial, dan nilai kemanusiaan sebagai motor peningkatan kualitas hidup," ujarnya.
sumber
Seperti dilansir laman resmi Kementerian Pendidikan Nasional, kerjasama tersebut dijembatani oleh East Asia Summit (EAS). " Jika sebelumnya sudah ada kerja sama yang dilakukan Indonesia dengan China untuk mengajarkan bahasa Mandarin di beberapa universitas di Indonesia, maka hari ini yang saya teken, bahasa Indonesia akan diajarkan di beberapa universitas pendidikan di China," kata Nuh usai menggelar konferensi pers EAS di Hotel Intercontinental, Bali.
Kerja sama bahasa ini salah satu bentuk promosi bahasa Indonesia di negara berpenduduk terbesar di dunia tersebut. Karena EAS sendiri, kata Menteri Nuh, merupakan gabungan dari negara-negara yang memberi kontribusi sebanyak 47 persen dari perekonomian dunia.Negara yang tergabung dalam EAS adalah anggota negara ASEAN ditambah Korea Selatan, Jepang, China, Selandia Baru, Australia, dan India. Selain itu, segera bergabung Amerika dan Rusia.
Didasari oleh fakta bahwa negara-negara EAS adalah negara dengan sumber daya alam yang besar namun belum terkelola dengan baik, maka banyak kerja sama yang bisa diupayakan untuk mengoptimalkan sumber daya tersebut. "Diharapkan EAS ini bisa menjadi kontributor kesejahteraan dunia, baik di bidang ekonomi, sosial, dan nilai kemanusiaan sebagai motor peningkatan kualitas hidup," ujarnya.
sumber
Tidak ada komentar: