BAI News

5 Album Jadul Indonesia yang Direproduksi Perusahaan Asing

Related Posts

Kehebatan musisi dalam negeri era lama seperti tahun 1970-an semacam Koes Plus, Panbers, AKA, Paramour, dst, terbukti bukan hanya dari eksistensi lagu mereka hingga kini. Namun di luar negeri sana, ternyata banyak label rekaman yang memproduksi kembali lagu mereka seperti berikut ini:


1. Now Again Record (Koes Plus, Panbers, AKA, Gang of Harry Roesli, dst)
Perusahaan yang beralamat di Stones Throw Records 2658, Griffith Park Blvd. #504, Los Angeles, Amerika Serikat ini pada 8 Maret 2011 lalu merilis kompilasi musik pop/rock/psychedelic bertajuk Those Shocking Shaking Days Indonesian Hard, Psychedelic, Progressive Rock and Funk 1970-1978. 
Didalamnya ada 20 lagu lawas dari Koes Plus, Panbers, Dua Kribo, Shark Move, Paramour, AKA, The Brim’s, Ivo’s Group, Murry’s Group, Gang of Harry Roesli, Golden Wings, Black Brother, dan Freedom of Rphasodia.




2. Shadoks Record (Ariesta Birawa, Guruh Gipsy, dan Shark Move)
Perusahaan rekaman asal Jerman ini merilis ulang album  Ariesta Birawa asal Surabaya, Jawa Timur (yang sebelumnya diedarkan Serimpi Record). Sebelumnya, pada tahun 1977, Shadok Record juga merilis Guruh Gypsi secara indie. Sayang, album Guruh Gipsy ini dirilis tanpa izin.




3. Sublime Frequencies (Dara Puspita, Koes Bersaudara, Koes Plus)
Sublime Frequencies adalah perusahan milik Alan Bishop dari Seattle, Amerika Serikat yang memiliki minat tinggi pada pop scene di Asia dan Timur Tengah. Saking minatnya, dia mendirikan band bernama West Koes. Pada 2010 lalu, Sublime memproduksi Dara Puspita, Koes Bersaudara, dan Koes Plus dalam bentuk CD. Rencananya, album tersebut akan dirilis ulang dalam bentuk piringan hitam pada tahun ini.







4. Mellow Record (Discus)
Mellow Record adalah perusahaan rekaman milik Mauro Moroni, seorang pria Italia penyuka musik Indonesia era 70-an. Pada tahun 1999, Mellow Record merilis album grup Discus (sebuah grup rock progresive Indonesia yang dibentuk gitaris rock kontemporer Iwan Hasan).




5. Moonjune Record (Simak Dialog, Guruh Gipsy)
Perusahaan asal New York, Amerika Serikat ini dimiliki Leonardo Packovic. Pria Bosnia ini sempat merilis album Patahan dan Demi Masa dari Simak Dialog dan Tohpati Ethnomission. Direncanakan, mereka juga akan merilis kembali Guruh Gipsy yang sebelumnya dirilis tanpa izin.

 

Sumber


Pesan dari Author
Arga Wijaya Hardy

Terimakasih sudah membaca artikel dari blog ane gan. Semoga bermanfaat. Dan jangan lupa tinggalkan komentar agan

Tidak ada komentar:

Leave a Reply


Arsip Blog

Followers

Statistik